Kamis, 21 Mei 2015

7 Scenes [ Chapter I Part 1 ]

Tidak begitu rumit. Ini hanya sepenggal kisah yang menarik untuk diikuti. Sebuah perjalanan kehidupan yang sederhana seorang mahasiswa. Dan kisah ini tidak serumit cinta,hanya saja cinta yang begitu rumit dan sulit untuk diterka. Kali saja kalian sudah menerka ini kisah apa. Dan mungkin saja kalian juga pernah mengalami hal ini. Tapi ini tidak hanya sekedar kisah cinta tapi juga...takdir!

Scene 1: 08.20 di Trotoar Asrama
"Rismaa.. buruan! bentar lagi kelas lho. Kamu berhiasnya lama sekali" Nada ku kesal. 

Sambil berulang kali melirik jam yang hampir menunjukkan pukul 08.13 wib. Tak hentinya aku menghentakan kaki di depan pintu kamar tak sabar untuk menanti. Aku yang sudah siap untuk berangkat kekampus diperlambat oleh teman sekamarku Risma. 2 Menit pun berlalu.

"Selow,bentar lagi kok.. Kalo kamu emang gak sabar lagi ya udah kamu duluan aja" Teriaknya dari dalam kamar. Ia masih saja meratakan bedak diwajahnya.

"Oke,aku duluan yaaa,bye. Assalamualaikum ris"

"Waalaikumsalam,ra"

Matahari bersinar terik memasuki celah pintu asrama. Koridor yang biasanya gelap,saat ini begitu terang. Langkah kaki dan jalanku penuh semangat. Panasnya matahari tidak melelehkan semangatku. Kulangkahkan kaki dan ayunkan tangan,dengan jalan yang agak dipercepat. Mendekati trotoar. Berpapasan dengan seseorang yang tidak aku kenal. Tapi saat itu,pertemuan itu pun terjadi.

"Siapa itu ya? Kok wajahnya gak asing ya" glek. hmm...
"Tampangnya karismatik,dengan gaya rambut disisir lurus kebelakang dengan sedikit gel,orangnya pun tidak terlalu tinggi untuk seorang cowo" Pikirku. Selama perjalanan kekelas,hal itu selalu terbesit dipikiranku.

Usai kelas,aku pun berjalan ke kantin. Bersama seorang temanku. Ia seorang teman akrab,tak heran aku selalu bercerita apapun padanya. Sebut saja namanya Mawar. Aku pun bercerita mengenai hal yang terjadi padaku tadi pagi. Sekalian menunggu pesanan yang tak kunjung datang.

"Hmm,pagi ini aku berpapasan dengan seseorang lho. Wajahnya itu familiar banget. Gak tau pernah ketemu dimana,tapi kayak kenal gitu. Jadi selama berpapasan,aku merhatiin dia" Ucapku penuh ekspresi.

"Kok bisa? Dia anak jurusan mana?" Tanya Mawar penuh antusias.

"Hmm,ga tau juga sih. Mungkin hanya perasaanku saja kali ya"

"Kamu suka sama dia ya Maira?" Celetuk Mawar.

"Ya enggak lah,kenal aja gak. Hanya rasa pernah kenal sebelumnya"

Pesanan pun datang,sebuah ayam panggang dan steak. Tergoda dengan kelezatannya hingga obrolan pun kami hentikan. Mungkin dilain waktu cerita ini akan berlanjut. Entah kapan waktu itu akan datang. Saat waktu itu akan datang,ada sesuatu yang harus disadari. Ketika waktu berlalu begitu cepat,tak perlu kau menungggu. Itu semua sudah diatur.

0 komentar:

Posting Komentar